REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Gonjang-ganjing Partai Demokrat setelah penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka dugaan korupsi proyek Hambalang dinilai tak akan memengaruhi suara untuk pasangan Dede Yusuf dan Lex Laksamana di Kabupaten Bandung.
Ketua Dewan Pembina DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung Toto Suharto menegaskan, DPC Partai Demokrat tetap solid mendukung Dede-Lex. "Kondisi kader masih solid dan tidak terpengaruh dari gonjang-ganjing di pusat," ujarnya di sela-sela pemantauan tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Ciparay, Ahad (24/2).
Menurutnya, mundurnya Anas Urbaningrum dari Ketua Umum Partai Demokrat juga tidak mempengaruhi struktural kepengurusan di DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung. Kepengurusan di DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung dipastikan masih solid dan menunggu arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Toto mengatakan, saat ini kader Partai Demokrat di Kabupaten Bandung sedang memfokuskan untuk pemenangan pasangan Dede Yusuf dan Lex Laksamana menjadi Gubernur Jawa Barat. Ia yakin, suara pemilih di Kabupaten Bandung mampu mendulang hingga 30 persen dari jumlah pemilih.
"Mungkin bisa sampai 30 persen. Kami optimis satu putaran saja," kata dia.
Menanggapi adanya pengunduran diri kader di daerah-daerah lain, Toto mengatakan, sikap seperti itu bukan sikap politisi yang baik. Sebagai politisi, ujarnya, kader harus loyal kepada partai, bukan kepada seorang figur.
Toto juga mengatakan, merasa tidak yakin kalau Anas melakukan tindak pidana korupsi. Bahkan, Ia menyatakan bahwa kader Partai Demokrat di Kabupaten Bandung terhenyak melihat penetapan Anas sebagai tersangka kasus Hambalang.