REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP-PD) solid mendukung Anas Urbaningrum dalam memperjuangkan keadilan di KPK. DPP berharap pada saatnya hukum akan membuktikan Anas tidak terlibat dalam kasus Hambalang.
"Kami mendukung langkah Anas mencari keadilan. Semoga dia mendapat keadilan yang diinginkan," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Umar Arsal ketika dihubungi Republika, Ahad (24/2).
Secara pribadi, Umar percaya Anas bebas dari korupsi. Kepercayaan ini menurutnya berangkat dari proses perkenalannya dengan Anas yang sudah berlangsung sejak lama. Umar menyatakan dia telah mengenal Anas sejak sama-sama masih menjadi aktivis mahasiswa.
Ketika itu Anas yang menjabat ketua umum PB HMI terkenal sebagai pemuda yang bersih dan tidak neko-neko. "Dia tidak pernah ikut kegiatan dunia malam apalagi ada kasus perempuan. Saya tahu betul dia. Tidak mungkin seorang Anas melakukan seperti yang dituduhkan Nazar," ujar Umar.
KPK harus bisa melakukan proses hukum kepada Anas secara obyektif. Umar berharap KPK masih memiliki hati nurani untuk tidak terjebak dalam tekanan-tekanan politik tertentu. "Kita harapkan KPK masih memiliki hati nurani," katanya.
Umar mengatakan pascamundurnya Anas, Majelis Tinggi Partai Demokrat punya PR besar membenahi soliditas partai. "PR Majelis tinggi adalah memotivasi para kader yang kehilangan sosok Anas," ujar Umar.
Ia menyatakan DPP Partai Demokrat berharap keputusan yang dikeluarkan Majelis Tinggi Partai Demokrat bisa menjadi solusi positif bagi partai. Dia juga berharap para kader Demokrat di akar rumput tetap optimis.
Para kader tetap harus bekerja keras mewujudkan kemenangan partai di pemilu 2014. "Walaupun Mas Anas secara formal bukan ketua umum, secara spirit dia masih bersama kita," jelasnya.
Terkait pernyataan Anas, mundurnya dari ketua umum bukanlah akhir segalanya, Umar enggan berkomentar. Ia mengatakan, tafsir atas pernyataan itu hanya Anas dan Tuhan yang tahu.
Kalaupun mau ditafsirkan secara positif, kata Umar, pernyataan itu merupakan optimisme Anas bahwa karir politiknya tidak akan habis di sini. "Itu barangkali maksudnya," ujarnya menambahkan.
n