REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki secara mengejutkan berhasil menyalip duo Dede Yusuf-Lex Laksamana dengan menduduki posisi kedua dalam hitungan cepat Pemilukada Jawa Barat 2013.
Pengamat politik Burhanudin Muhtadi mengatakan lembaga-lembaga survei tidak melihat adanya tren, padahal tren itu penting. Ia menilai elektabilitas Rieke cenderung naik terus. Selain itu, faktor yang tidak kalah penting adalah peran Jokowi saat Rieke-Teten berkampanye.
Di saat masa akhir kampanye, Jokowi melakukan kampanye dan diliput besar-besaran oleh media. Hal itu menimbulkan konsolidasi kekuatan, terutama pada kelas menengah ke bawah.
"Jadi naiknya suara Rieke menggerogoti suara partai pendukung Dede dari kelas menengah ke bawah. Jadi suara Rieke naik tajam dan itu diperoleh dari kerja keras Jokowi yang mendampingi Rieke di kampanye terakhir," ujar Burhanudin.
Menurutnya, kebanyakan lembaga survei tidak melakukan survei pada masa akhir kampanye. Ia bahkan mengatakan kalau Pemilukada ditunda satu pekan kemudian, ia menduga Rieke yang akan menang.
"Aher ini saved by the bell atau berada di waktu yang tepat. Karena suara Rieke naik terus dan dia mengambi 16 persen swing voter. Coba ditunda sepekan, saya kira kita punya gubernur Rieke dan aktivis antikorupsi Teten," katanya.