Ahad 24 Feb 2013 23:49 WIB

Ditemukan Bahan Stimulan Seksual di Rumah Pistorius

Oscar Pistorius, (kanan) dan adiknya, Aimee (kanan) menuju rumah relatif di Pretoria, Afrika Selatan, setelah si atlet dibebaskan dengan jaminan pada Jumat (22/2/2013)
Foto: AP
Oscar Pistorius, (kanan) dan adiknya, Aimee (kanan) menuju rumah relatif di Pretoria, Afrika Selatan, setelah si atlet dibebaskan dengan jaminan pada Jumat (22/2/2013)

 REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG--Sebuah substansi tak lazim ditemukan dalam kediaman atlet Oscar Pistorius, tersangka pembunuhan kekasihnya. Saat menggeledah rumah atlet peraih medali emas Olimpiade London, petugas menemukan stimulant seksual dari bahan herbal, demikian bunyi surat kabar Afrika Selatan pada Ahad (24/2).

Tuntutan yang dibacakan dalam sidang penentuan tebusan Pistorius pekan lalu menyatakan polisi menemukan dua kotak 'testosteron' dan sejumlah jarum suntik di rumahnya, Pretoria. Pembela membantahnya dan menyebut substansi itu adalah pengobatan herbal legal disebut testokompositum koenzim. Surat kabar kota menyatakan, Ahad bahwa obat itu adalah kombinasi dari vitamin, ramuan herbal dan sebagian bahan adalah campuran organ hewan.

Dokter olahraga, Jon Patricios kepada surat kabar menyatakan produk tersebut dikenal untuk mendongkrat energi seksual namun atlet tidak disarankan untuk menggunakan itu karena bisa meningkatkan kadar testosteron mereka. "Ini memang bukan steroid anabolik dan tidak memiliki kecenderungan memicu kemarahan irasional," ujarnya, seperti yang dikutip oleh AFP, Ahad (24/2)

Otoritas Kejaksaan Nasional menyatakan tengah menunggu hasil uji forensik untuk memastikan apa produk itu sebenarnya.

Pistorius. 26 tahun adalah atlet Olimpiade dan Paralimpiade dibebaskan dengan tebusan pada Jumat, sehari sebelum sidang pembunuhan terhadap Reeva Steenkamp, pada 14 Februari lalu.

Komite Paralimpiade menyatakan atlet dengan dua kaki yang diamputasi telah menjalani tes dua kali dalam Paralimpiade London pada 2012 dan hasilnya tes menyatakan negatif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement