Senin 25 Feb 2013 07:27 WIB

Raul Jadi Rezim Terakhir Keluarga Castro di Kuba

Rep: Friska Yolandha/ Red: Djibril Muhammad
Raul Castro
Foto: AP
Raul Castro

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA - Orang nomor satu di Kuba Raul Castro (81 tahun) menyatakan dirinya akan mengundurkan diri dari tahta Kuba setelah mengakhiri masa jabatannya pada 2018 mendatang.

Ia menyebut wakilnya Miguel Diaz-Canel (52) merupakan suksesor yang pantas untuk melanjutkan tugas bila ia tidak dapat menyelesaikan masa tugasnya.

Castro menyampaikan pengumuman ini pada pidatonya usai Majelis Kekuatan Rakyat Nasional memilihnya kembali sebagai pemimpin Kuba. "Ini adalah kesempatan terakhir saya," ujar Castro seperti dilansir laman Reuters, Senin (25/2). Ini merupakan kali kedua Castro terpilih menjadi presiden.

Pemerintahan baru ini kemungkinan akan menjadi kepemimpinan terakhir keluarga Castro di Kuba sejak revolusi 1959. Raul Castro akan segera memimpin negaranya dan pensiun di usia 86 tahun pada 2018.

Mantan presiden Kuba yang juga merupakan kakaknya, Fidel Castro ikut menghadiri pertemuan tersebut. Sejak jatuh sakit pada 2006 ia menyerahkan kekuasaan kepada adiknya. Saat ini Fidel Castro mendapat posisi di Majelis Nasional.

Majelis Kekuatan Rakyat Nasional akhirnya menyetujui Jenderal Angkatan Darat Raul Castro Ruz sebagai Presiden Dewan Negara, dan memilih Miguel Diaz-Canel Bermudez sebagai Wakil I Presiden.

Diaz-Canel menggantikan Jose Ramon Machado Ventura, yang akan menjadi salah seorang dari lima wakil presiden. Diaz-Canel (52) sebelumnya menjadi Sekretaris I Partai Komunis Kuba (CCP) untuk Provinsi Villa Clara di bagian tengah negeri tersebut dan Provinsi Holguin di bagian timur, serta Menteri Pendidikan Tinggi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement