Senin 25 Feb 2013 18:04 WIB

Hasil Suara Pilgub Jabar, Pramono Anung: Kecurangan Sangat Kecil

Rep: Esthi Maharani / Red: Citra Listya Rini
Pramono Anung
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaingan hasil perhitungan suara sementara versi quick count antara pasnagan Ahmad Heryawan-Dedi Mizwar dan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki cukup ketat. Lantas, apakah ada potensi kecurangan dalam penghitungan suara tersebut?

Melihat hasil quick count yang dilansir sejumlah lembaga survei, Fungsionaris PDI Perjuangan, Pramono Anung, pun turut berkomentar. Menurutnya, potensi kecurangan hasil perolehan suara secara riil pun sangat kecil bisa dilakukan. 

"Kemungkinan untuk kecurangan kecil," kata Pramono ketika ditemui di Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (25/2). 

Menyorot pelaksanaan Pilgub Jawa Barat 2013 yang baru saja dihelat, Pramono menilai perhatian dan pemantauan publik cukup besar. Terbukti ada sembilan lembaga survey yang ikut melakukan perhitungan cepat. Belum lagi saksi-saksi yang disebar di tempat pemungutan suara (TPS), baik tingkat desa maupun kecamatan. 

Karena itu, Pramono menyakini kecurangan sangat kecil terjadi di Pligub Jawa Barat 2013. Namun, ia lebih memilih untuk menunggu hasil resmi perolehan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan diumumkan pada 3 Maret mendatang. 

"Kalau dilihat hasilnya, pertarungan sangat ketat dan terlihat sebaran kemenangan ketiga kandidat utama cukup rata. Kita tunggu sampai hasil final KPU," ujar Pramono. 

Jika pasangan yang diusung PDI Perjuangan kalah, yakni duet Rieke-Teten, Pramono mengaku tak mempersoalkan hal tersebut. Menurutnya, siapapun yang menang di Pilgub Jawa Barat 2013 harus mendapatkan dukungan dari publik karena prosesnya berlangsung secara demokratis. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement