Senin 25 Feb 2013 23:35 WIB

PDIP Depok Yakin Pasangan Rieke-Teten Menang di Jabar

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Hazliansyah
Cagub Jabar Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki
Foto: Antara/Agus Bebeng
Cagub Jabar Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dewan Pengurus Cabang PDI Perjuangan Kota Depok meyakini pasangan cagub/cawagub Jawa Barat (Jabar) Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten) meraih kemenangan. Keyakinan itu didasarkan dari hasil penghitungan manual terhadap kertas surat suara C-1 yang dilakukan oleh tim pemenangan pasangan Rieke-Teten.

"Hasil survei yang kita lakukan, sangat berbeda dengan penghitungan cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei. Kami menemukan fakta di seluruh Jabar, pasangan kami justru lebih unggul dari pasangan Aher-Demiz yang dinyatakan unggul berdasarkan perhitungan cepat,'' kata Hendrik Tangke Allo, ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, dalam jumpa pers yang dilakukan di Depok, Senin (25/2).

Untuk kasus di Depok, Hendrik menemukan fakta bahwa pasangan nomor lima ini meraih suara hingga 33 persen. Padahal hasil hitung cepat versi lembaga survei seperti LSI, suara pada pasangan Rieke-Tetetn hanya 21 persen suara.

Ia juga mengungkapkan data tersebut didapat dari hasil penghitungan manual terhadap kertas suara C-1 di 2.843 TPS yang ada di Depok.

"Ini sungguh berbeda jauh dengan hasil hitung cepat lembaga survei yang ada di televisi. Saya khawatir, hal ini sengaja untuk menggiring opini publik agar pilkada ini hanya satu putaran," ujar Hendrik, seraya menyemangati DPC-DPC PDIP se-Jabar untuk mengawal kertas surat suara C1.

Terkait adanya temuan yang berbeda dengan hasil hitung cepat ini, Hendrik meminta kepada seluruh elemen partai dan relawan Rieke-Teten agar melakukan pemantauan.

"Kami meminta agar seluruh elemen partai dan relawan Rieke-Tetetn dapat mengawasi penghitungan suara ini, mulai dari tingkat kelurahan sampai kota," tandas Hendrik.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْـَٔلُكَ اَهْلُ الْكِتٰبِ اَنْ تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتٰبًا مِّنَ السَّمَاۤءِ فَقَدْ سَاَلُوْا مُوْسٰٓى اَكْبَرَ مِنْ ذٰلِكَ فَقَالُوْٓا اَرِنَا اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْۚ ثُمَّ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ فَعَفَوْنَا عَنْ ذٰلِكَ ۚ وَاٰتَيْنَا مُوْسٰى سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا
(Orang-orang) Ahli Kitab meminta kepadamu (Muhammad) agar engkau menurunkan sebuah kitab dari langit kepada mereka. Sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata, “Perlihatkanlah Allah kepada kami secara nyata.” Maka mereka disambar petir karena kezalimannya. Kemudian mereka menyembah anak sapi, setelah mereka melihat bukti-bukti yang nyata, namun demikian Kami maafkan mereka, dan telah Kami berikan kepada Musa kekuasaan yang nyata.

(QS. An-Nisa' ayat 153)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement