REPUBLIKA.CO.ID, SAEER -- Ribuan orang menghadiri pemakanan Arafat Jaradat (30), tahanan Palestina yang tewas di penjara Megiddo Israel Sabtu (23/2).
Jaradat dimakamkan di kampung halamannya di Saeer, Tepi Barat, pada Senin (25/2). Pemerintah Israel menyatakan Jaradat tewas akibat serangan jantung.
Namun keterangan ini jauh berbeda dengan hasil autopsi yang dilakukan lembaga forensik Israel bersama dokter dari Palestina, Issa Karake, pada Ahad (24/2) kemarin.
Karake mengatakan, hasil autopsi menunjukkan Jaradat mengalami patah tulang rusuk di dada bagian kanan. Autopsi juga menunjukkan adanya memar di bagian punggung Jaradat. Hal ini mengindikasikan Jaradat tewas akibat kekerasan.
"Jaradat menghadapi penyiksaan yang keras yang menyebabkan kematiannya. Israel bertanggung jawab penuh atas pembunuhan itu," kata Karake seperti dikutip dari AP, Selasa (26/2).
Sementara para pejabat Israel tetap bersikeras Jaradat tewas akibat serangan jantung.
Terkait hasil autopsi, Israel mengatakan diperlukannya tes yang lebih banyak dan mendalam untuk menentukan sebab kematian Jaradat.