REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Film tentang pembebasan sandera AS di Iran, Argo, memperoleh penghargaan film terbaik dalam ajang Oscar, Ahad (24/2) lalu. Penghargaan tersebut dinilai merupakan propaganda anti-Iran Hollywood.
"Saya memberi uang untuk kemenangan film ini sebagai film terbaik terutama jika Obama dapat memenangkan pemilihan Presiden, " tulis kritikus budaya, Kim Nicolini, dalam sebuah artikel pada Oktober 2012 dilansir PressTV, Selasa (26/2).
Menurut dia, Argo merupakan bagian dari propaganda liberal konservatif yang dibuat Hollywood untuk mendukung politik Obama. "Ini juga merupakan roda untuk Amerika yang mendukung Israel menyerang Iran, sehingga sayap kiri akan merasa tidak masalah berperang ketika mereka memilih Obama pada November 2012, " ungkapnya sebelum Obama terpilih.
Keberpihakan Gedung Putih pada Argo terlihat dalam Oscar. Pada acara penghargaan Academy Award ke-85 di Dolby Theatre, Hollywood, Michelle Obama secara mengejutkan mengumumkan kemenangan Argo sebagai film terbaik. Video itu dibuat langsung dari Gedung Putih.
Film Argo yang disutradarai Ben Affleck mendasarkan ceritanya pada kisah yang diceritakan mantan agen CIA, Tony Mendez. Cerita itu berkisah tentang penyelamatan enam diplomat AS selama pengambilalihan kedutaan besar AS di Teheran setelah revolusi Iran 1979.
Mahasiswa Iran yang mengambil alih Kedubes AS percaya bahwa kedutaan telah menjadi sarang spionase untuk menggulingkan berdirinya Republik Islam yang baru. Argo hanya menceritakan tentang operasi penyelamatan enam warga AS dari Kedubes Kanada di Iran, tanpa menyebutkan 53 orang AS tinggal selama 444 hari di Kedubes AS.
Argo dinilai mengabaikan cerita dari sisi Iran. "Film Argo merupakan versi yang membersihkan peristiwa itu, " ungkap Nicolini.