Selasa 26 Feb 2013 15:16 WIB

Hujan Asam Berpotensi Turun di Sejumlah Kota

Hujan ekstrem
Hujan ekstrem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup menemukan indikasi potensi terjadinya hujam asam di sejumlah kota sebagai dampak pencemaran lingkungan.

"Ini ada indikasi ke arah sana maka kita harus waspada jangan sampai itu terjadi," kata Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup MR Karliansyah di Jakarta, Selasa (26/2).

Berdasarkan data 2001-2009, kota-kota yang memiliki kecenderungan tingkat keasaman air hujan (pH) di bawah lima yaitu Jakarta, Serpong, Kototabang, Bandung dan Maros.

Air hujan normal biasanya memiliki pH minimal 5,6, sedangkan di kota-kota tesebut air hujannya cenderung memiliki pH 5,40 hingga 4,30 atau bersifat asam. "Hujan asam ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan sudah terjadi di negara lain, jadi kita berupaya ini tidak terjadi di Indonesia," tambah dia.

Konsentrasi Nitrogen dioksida (No2), biasanya terjadi akibat polutan dari asap kendaraan, pabrik, dan lain-lain di 22 kota seperti Makassar, Balikpapan, dan Samarinda meningkat pada 2012.

Sedangkan konsentrasi Karbonmonoksida (CO), atau gas yang dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon yang bersifat racun terdata cukup tinggi di Surabaya, Jakarta Timur, dan Pekanbaru.

Sementara menurut pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, terdapat 27 kota di Indonesia yang memiliki tingkat keasaman air hujan (pH) di bawah lima atau bersifat asam.

Kota-kota itu meliputi Angkasa Pura, Jayapura, Bandung-Jawa Barat, Banjarbaru-Banjarmasin, Bawil I-Medan, Branti-Lampung, Ciledug-Tangerang, Citeko-Cisarua, Darmaga-Bogor, Juanda-Surabaya, Karang Ploso-Malang, Kayuwatu-Manado, Kemayoran-Jakarta, Kototabang-Sumbar, Ngurah Rai-Denpasar, Panakukang-Ujung Pandang, dan Pulau Baai-Bengkulu.

Kemudian Sampali-Medan, Samratulangi-Manado, Selaparang-Mataram, Semarang-Jawa Tengah, Siantan-Kalbar, Sicincin-Padang, Simpang Tiga-Pekan Baru, Tangerang-Tangerang, Tegal-Jawa Tengah, Timika-Papua, Tjilik Riwut-Palangkaraya, Winangun-Manado, Yogyakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement