Selasa 26 Feb 2013 18:46 WIB

Jalan Alternatif Penghubung Setu-Tambun Selatan Rusak

Rep: Raja Irfa Widodo/ Red: M Irwan Ariefyanto
Jalan Rusak
Foto: Adhi W/Republika
Jalan Rusak

REPUBLIKA.CO.ID,TAMBUN SELATAN -- Jalan penghubung antara Kecamatan Setu dengan Kecamatan Tambun Selatan sama sekali belum dilakukan pengecoran. Warga pun mengeluhkan terhambatnya aktivitas mereka akibat belum dicornya jalan tersebut.

Jalan itu menghubungkan Kampung Ciberem, Desa Lambang Jaya, Kecamatan Tambun Selatan dengan Kampung Lubang Buaya, Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Jalan tersebut terletak tepat di samping Situ Ciberem, Kecamatan Tambun Selatan.

Jalan sepanjang kurang lebih 1,5 kilometer itu masih berupa tanah merah. Di beberapa titik juga terdapat banyak potongan batu kali berukuran besar. Selain itu, lubang-lubang berukuran besar dan dalam juga menganga di beberapa titik jalan. Kondisi ini jelas menyulitkan aktivitas warga dari dua kampung tersebut.

''Apalagi kalau hujan mas, susah mau lewat situ. Kalau gak hati-hati, bisa-bisa jatuh,'' ujar Karsa, warga Desa Lambang Jaya, kepada Republika, Selasa (26/2).

Karsa menambahkan, hampir setiap hari dia melewati jalan itu, tapi upaya pengecoran ataupun perbaikan jalan tidak pernah dilakukan oleh pihak terkait, seperti dari kelurahan ataupun dari pihak pengembang Grand Wisata.

Jalan itu memang merupakan jalan tembus ke Perumahan Grand Wisata, Tambun. Kemudian, warga bisa melintasi perumahan untuk bisa menuju Setu ataupun ke Tambun Selatan. Warga pun lebih sering menggunakan jalan akses itu lantaran bisa menghemat waktu dan memperpendek jarak antara dua kecamatan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement