REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sampah memenuhi pesisir pantai Tangerang sejauh 51 Kilometer. Pemerintah Kabupaten Tangerang mengakui kewalahan mengatasi lautan sampah.
"Sampah di sepanjang 51 KM pesisir pantai, dari Dadap sampai Kronjo," kata Kepala Bina Hukum dan Informasi Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Tangerang Karnata, Tangerang, Selasa (26/2).
Karnata melanjutkan, sampah yang sulit diatasi terkendala minimnya armada pengangkut sampah. Di tambah, sampah terus datang melalui saluran air, sungai Cisadane dan muara tempat bertemunya sungai dan laut. Sampah yang datang dihantam gelombang laut yang menggiringnya ke pantai.
Titik yang paling parah berada di Tanjung Burung sampai Teluk Naga. Bahkan, untuk tempat yang paling parah tersebut. Hanya disediakan satu armada pengangkut sampah. "Minim sekali armada di Tanjung Burung dan Teluk Naga," kata Karnata.
Sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang hanya mengeluhkan keterbatasan armada. Untuk upaya lain, Pemkab masih mengandalkan program gerakan kebersihan yang melibatkan warga demi mengatasi sampah di pesisir pantai. "Sementara, kita masih mengandalkan program gerakan kebersihan," katanya.
Parahnya, tidak hanya sampah organik saja yang memenuhi pesisir pantai tapi yang non-organik. "Plastik dan stereoform juga mendominasi, airnya juga hitam," katanya.