REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Warga di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, dibuat resah oleh babi liar yang kerap berkeliaran di permukiman mereka.
"Saat ini kami diresahkan hama babi banyak berkeliaran di pemukiman penduduk terutama pada malam hari," kata salah seorang warga Gampong Lamkruet Lhoknga Muhammad di Banda Aceh, Selasa.
Bahkan, ia menemukan dua ekor babi hutan mati setelah memakan racun disamping rumahnya pada Selasa ini. Masyarakat bernisiatif meracuni babi karena populasinya yang terus bertambah.
Muhammad menjelaskan, banyaknya hama babi berkeliaran di perkampungan telah mengganggu aktivitas masyarakat terutama para petani, terutama pascatsunami 26 Desember 2004.
"Pemukiman kami memang berdekatan dengan kawasan pegunungan, namun fenomena babi sering turun ke pemukiman penduduk itu terjadi setelah tsunami," kata dia.
Selain di Kecamatan Lhoknga, hama babi juga meresahkan warga sejumlah gampong di Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh, sejak beberapa tahun terakhir.
"Kami juga resah banyaknya hama babi berkeliaran tidak hanya malam tapi siang hari. Yang kita khawatirkan justru keselamatan anak-anak jika babi hutan itu masih berkeliaran di perkampungan," kata Keuchik (Kades) Lampoh Daya, Muchtar.
Keresahan masyarakat terkait hama babi itu telah dilaporkan kepada pemerintah, bahkan tim pemburu telah diterjunkan namun belum juga teratasi, kata dia menambahkan.