Selasa 26 Feb 2013 22:43 WIB

Cina Serukan Perundingan Selesaikan Isu Nuklir Korut

Lokasi Nuklir Korut
Lokasi Nuklir Korut

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina menyerukan semua pihak mencari solusi terbaik atas penyelesaian isu nuklir di Semenanjung Korea.

"Pembahasan di Dewan Keamanan PBB harus benar-benar mewujudkan 'de-nuklirisasi' di kawasan itu demi perdamaian dan stabilitas di Asia Timur Laut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying di Beijing, Selasa (26/2), seperti disadur dari Reuters.

Chunying menegaskan mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea adalahn tanggung jawab semua pihak, terutama pihak terkait.

Korea Utara kembali mendapat kecaman internasional setelah melakukan uji coba nuklir bawah tanah ketiga pada medio Februari. Meski mengecam tindakan Pyongyang yang tetap melakukan uji coba nuklir ketiganya, Beijing secara konsisten menyerukan semua pihak untuk tenang, menahan diri dan tidak melakukan aksi balasan.

Selain melontarkan kecaman keras terhadap uji coba nuklir yang dilakukan Korut, Cina berjanji tetap tegas mendukung proses denuklirisasi di Semenanjung Korea.

PBB pun kini tengah membahas berbagai sanksi atas Pyongyang terkait aksinya itu. Para diplomat mengatakan perundingan soal sanksi-sanksi baru bisa berlangsung berminggu-minggu lantaranCina diperkirakan menolak tindakan-tindakan baru itu, karena sanksi baru akan mengarah pada tindakan pembalasan lebih lanjut pemimpin Korut.

Beijing sebelumnya mengkhawatirkan sanksi yang lebih berat akan melemahkan perekonomian Korut dan menyebabkan membanjirnya pengungsi Korut ke Cina.

Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan China --lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara-- mengecam uji coba nuklir terbaru Pyongyang itu. Uji coba ketiga itu diperkirakan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dua kali lebih besar dari yang dilakukan Korut pada 2009.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement