REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Media pemerintah Cina mengatakan pihak berwenang di Shanghai sedang melakukan penyelidikan atas penggunaan pewarna berbahaya di seragam sekolah.
Zat beracun yang dipermasalahkan itu biasanya digunakan untuk memproduksi plastik, pewarna, dan obat-obatan
Namun, toksin itu diduga dapat membahayakan kesehatan manusia apabila sampai terhirup, tertelan atau terserap ke dalam kulit.
"Pihak berwenang telah menarik semua seragam sekolah yang dibuat oleh perusahaan pakaian di Shanghai," begitu laporan yang dilansir BBC, Selasa (26/2).
Seragam-seragam yang diduga mengandung pewarna berbahaya itu digunakan di lebih dari 40 sekolah dan melibatkan ribuan orang siswa.
Kantor berita Xinhua melaporkan lebih dari 20 ribu siswa diperintahkan untuk tidak mengenakan seragam bersangkutan karena dikhawatirkan tidak aman bagi kesehatan.