REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Ribuan wanita dan anak-anak Suriah harus menanggung beban perang karena menjadi janda dan yatim. Berdasarkan data dari Jaringan Pengawas HAM di Suriah, diperkirakan ada 40 ribu anak yatim dan 4.237 menjadi piatu lantaran perang di seluruh negara.
"Saya belum melihat ayah dan ibu untuk waktu yang lama," ungkap Yasmin (8 tahun) yang mengungsi dari Hama dengan saudaranya ke Lebanon, seperti dilansir Al-Arabiya.
Yasmin tinggal dengan lima saudara laki-laki di perbatasan Lebanon Suriah. "Saudara saya dan saya sendiri belum melihat orangtua lebih dari lima bulan," ungkapnya.
Lebih dari 17 ribu wanita menjadi janda setelah hampir dua tahun perang di Suriah. Sekitar 15 ribu wanita lainnya masih mencari keberadaan suaminya. "Saya berperan sebagai ayah dan sekaligus ibu untuk menjamin kehidupan anak-anak," ungkap Alia, seorang ibu dari dua remaja.
Alia mengungsi dari pertempuran di Aleppo pada November 2011 dan bermigrasi ke Damaskus. "Saya bekerja sebagai juru masak, pelayan, dan kadang-kadang baby sister kepada orang-orang di sekitar kota untuk membawakan makanan untuk anak-anakku," tuturnya.
Ibu berusia 38 tahun tersebut mengatakan tidak memiliki pilihan alternatif. "Saya adalah salah satu di antara ribuan wanita janda Suriah," ungkapnya. Statistik menunjukkan lebih dari 60 ribu warga Suriah hilang sejak perang saudara pada 2011.