REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Federasi sepakbola Asia Barat (WAFF), resmi menjatuhkan sanksi larangan bermain seumur hidup kepada dua pemain tim nasional Lebanon, Selasa (26/2).
Kedua pemain mendapat sanksi larangan bermain selamanya terkait dengan skandal judi dan pengaturan skor pertandingan. Dari dua pemain yang mendapatkan sanksi tersebut, salah satunya adalah pemain Persiba Balikpapan, Mahmoud El Ali.
El Ali bersama pemain Lebanon yang memperkuat klub Malaysia, Selangor, Ramez Dayoub terbukti menjadi aktor pengaturan skor saat kualifikasi Piala Dunia 2014 antara Lebanon dan Qatar pada 14 September 2012. Kedua pemain tersebut menjadi dalang utama dari kekalahan Lebanon 0-1 saat itu.
"Kedua pemain mendapat sanksi larangan seumur hidup dan denda $ 15 ribu," kata Sekjen WAFF, Fadi Zurekat dalam jumpa pers di Beirut dilaporkan Al Jadeed TV dilansir AP, Rabu (27/2). Selain dua nama pemain tersebut, WAFF sendiri juga telah mendenda 24 pemain yang juga terlibat dalam beberapa pertandingan di Liga Lebanon.
Meski sanksi dijatuhkan, tuturnya, hasil pertandingan tetap tidak akan terpengaruh ataupun dibatalkan. Ini lantaran kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia sudah masuk putaran final. Hanya saja, puluhan pemain yang terkena sanksi masih dapat mengajukan banding.
Sebelum bermain di Persiba, El Ali memperkuat klub Lebanon, Al Ahed selama tujuh musim sejak 2005 hingga akhir musim 2012. Striker 28 tahun itu telah menjadi penggawa timnas Lebanon sejak 2007. Dalam 39 penampilannya, El Ali telah menorehkan sembilan gol.
Sementara itu Ramez Dayoub merupakan pemain bertahan timnas Lebanon yang kini memperkuat Selangor FA. Bek 28 tahun itu telah memperkuat Lebanon dalam 28 penampilan di sejumlah kompetisi Internasional.