REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan direktur utama PT PLN Dahlan Iskan kembali mencari sensasi. Kali ini, Dahlan mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu (27/2).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)meminta KPK mengusut tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kalimantan Timur dan Riau.
Saat ditanya wartawan mengapa baru melaporkan kasus ini ke KPK sekarang? Dahlan menjelaskan, "lebih baik sekarang daripada terlambat."
Para awak media pun melanjutkan pertanyaan berikutnya. Dahlan ditanya apakah kedatangannya ke lembaga antirasuah ini hanya sekedar pencitraan. Jawabannya, "Mungkin," setengah tertawa sambil masuk ke dalam mobil dinasnya.
Sementara itu, juru bicara KPK, Johan Budi SP mengatakan laporan Dahlan Iskan akan ditelaah terlebih dahulu untuk menguji kebenarannya.
Dari laporan tersebut, lanjutnya, Dahlan Iskan hanya meminta KPK untuk turun ke dalam proses tender di dua PLTU tersebut.
"Mau dia menteri atau bukan, setiap laporan pasti akan kita telaah. Dari telaah, kita validasi dulu, ini valid atau tidak," tegasnya.