Rabu 27 Feb 2013 18:07 WIB

Sprindik Bocor, Komite Etik Akan Periksa Pimpinan KPK

Gedung KPK
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gedung KPK

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Komite Etik telah menggelar rapat perdana dan memutuskan Anies Baswedan sebagai ketua dan Tumpak Hatorangan Panggabean selaku wakil ketua Komite Etik.

Pada pekan depan, Komite Etik akan mulai melakukan pemeriksaan terhadap para pimpinan KPK.

"Pekan depan akan diperiksa. Sekarang kita akan memperlajari hasil itu (investigasi Pengawas Internal)," kata Ketua Komite Etik, Anies Baswedan, yang ditemui di KPK, Jakarta, Rabu (27/2).

Namun, Anies enggan menyebutkan siapa pimpinan KPK yang akan diperiksa terlebih dahulu pada pekan depan. Pasalnya, ia masih menunggu surat keputusan yang akan dikeluarkan oleh KPK.

Selain akan memeriksa pimpinan KPK, lanjutnya, Komite Etik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap staf dan orang-orang di luar KPK yang diduga terlibat dalam proses pembocoran draf sprindik Anas.

Ia sangat optimistis Komite Etik akan menemukan pelaku pembocoran dokumen KPK ini dalam jangka waktu satu bulan. Pasalnya, Komite Etik sudah memiliki dokumen hasil investigasi dari Pengawas Internal. Meski demikian, ia enggan mengungkapkan isi hasil investigasi tersebut.

"Dari yang kita terima sudah baik sekali, perinci dan menjadi modal yang sangat memudahkan. Jadi saya optimistis (satu bulan sudah ada hasilnya). Kalau isinya, saya tidak bisa sampaikan," kata rektor Universitas Paramadina ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement