REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM---Pembangunan permukiman Israel di Yerusalem Timur adalah strategi untuk mencegah kota itu menjadi ibu kota dua negara, kata laporan intern Uni Eropa, yang diperoleh AFP.
Dalam "Jerusalem Report 2012" itu, salinannya diperoleh AFP, Uni Eropa (EU) mengatakan pembangunan permukiman Yahudi itu menimbulkan "ancaman tunggal terbesar pada solusi dua negara".
Laporan itu menetapkan sejumlah rekomendasi mendesak negara-negara anggota EU tidak melakukan investasi ekonomi atau transaksi-transaksi uang secara langsung atau tidak langsung yang dapat membantu perusahaan pembangunan permukiman Israel-- dalam satu imbauan efektif bagi sanksi-sanksi ekonomi.
Laporan sangat keras yang disusun oleh kepala-kepala missi Uni Eropa di Jerusalem dan Ramallah, menyebut konstruksi permukiman Israel di Jerusalem timur dilakukan secara "sistematis, disengaja dan provokatif" menuduh negara Yahudi membuat pilihan-pilihan politik yang disengaja yang membuat tidak mungkin solusi dua negara.
Seorang juru bicara Israel membantah laporan itu, dengan mengatakan itu menunjukkan bahwa negara-negara Eropa gagal dalam missi diplomatik mereka. "Satu misi diplomatik adalah untuk membangun jembatan dan tidak mendorong konfrontasi," kata juru bicara kementerian luar negeri Yigal Palmor kepada AFP.
Hubungan antara Israel dan Uni Eropa tegang dalam bulan-bulan belakangan ini, dengan Eropa menyuarakan kemarahan mereka atas satu rencana luas Israel bagi pembangunan lebih dari 5.000 rumah baru di Jerusalem timur.
Dalam laporan 15 halaman, para diplomat EU menyoroti pembangunan permukiman di daerah selatan Jerusalem timur -- di Har Homa, Gilo dan Givat HaMatos--- sebagai "paling penting dan problematik" dengan mengatakan jika itu diteruskan tanpa dihentikan, maka itu mungkin memutuskan daerah itu dari Bethlehem pada akhir tahun ini.
"Konstruksi dari tiga permukiman ini adalah bagian dari satu strategi politik yang bertujuan menjadi tidak mungkin bagi Jerusalem menjadi ibu kota dua negara (Israel dan Palestina)," katanya memperingatkan.
Pada tahun 2012 tender-tender diumumkan bagi pembangunan 2.366 rumah baru yang "lebih dua kali lipat" dari jumlah yang diumumkan pada tiga tahun terdahulu, kata laporan itu, dan menyatakan paling banyak dibangun d Har Homa.