REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS---Al-Baghdadi al-Mahmudi, perdana menteri terakhir pemerintah pemimpin Libya Muammar Qadafi berada dalam kondisi kritis setelah disiksa di satu penjara Libya, kata pengacaranya berkewarganegaraan Tunisia, Rabu.
Mahmudi "berada dalam kondisi kritis sebagai akibat penyiksaan ia alami," kata Mabrouk Kourchid dan menambahkan bahwa ia "ia bisa meninggal".
Pengacara itu tidak merinci lebih jauh atau mengungkapkan sumbernya karena khawatir mereka akan mengalami tindakan balasan.
Mahmudi lari ke Tunisia September 2011, segera setelah pemberontak merebut Tripoli dan secara efektif mengakhiri lebih dari empat dasawarsa pemerintah tangan besi Qadafi.
Ia ditahan di sana dan diekstradisi ke Libya Juni tahun lalu, kendatipun ada peringatan-peringatan dari kelompok-kelompok hak asasi menusia ia bisa menghadapi hukuman mati.
Ia diadili November atas apa yang disebut juru bicara penuntut umum terlibat dalam tindakan-tindakan yang merugikan terhadap keamanan negara dan kejahatan.
Pada Juli, Mahmudi memprotes dan mengatakan kepada wartawan ia yang mengunjungi tempat ia dipenjarakan ia tidak bersalah.
"Saya tidak bersalah, tidak bersalah, tidak bersalah," katanya kepada wartawan dalam satu kunjungan yang diatur oleh pihak berwenang dalam usaha untuk menepis rumor-rumor ia disiksa.