REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR Ignatius Mulyono diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anas Urbaningrum terkait dugaan korupsi dalam proyek Hambalang di KPK, Rabu (27/2).
Anggota Fraksi Partai Demokrat itu mengaku disuruh Anas untuk menanyakan tanah untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang.
"Memang pak Anas yang menyuruh. Soal masalah tanggapan yang disampaikan mas Anas (yang membantah) ya silahkan saja. Saya memang tidak diperintah, saya diminta tolong," kata Ignatius usai diperiksa di KPK, Jakarta, Rabu (27/2).
Ignatius selesai diperiksa dan keluar dari Gedung KPK pada pukul 16.15 WIB. Ia diperiksa sekitar enam jam oleh penyidik. Menurutnya ia memang dimintai tolong oleh Anas dan Nazarudin untuk menanyakan tanah milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Kemudian ia mengambil Surat Keputusan (SK) BPN dari Sekretaris Utama BPN, Managam manurung. Sebelumnya, ia memang sudah dihubungi Managam untuk mengambil surat tersebut terkait permintaan tolong dari Anas dan Nazarudin untuk menanyakan tanah untuk Hambalang.
Ia pun berkenan karena statusnya sebagai anggota Fraksi Partai Demokrat dari Komisi II satu-satunya yang terpilih lagi untuk periode 2009-2014 dari periode sebelumnya. Sedangkan, komisi di DPR yang berhubungan dengan BPN adalah komisi II.
"Makanya hanya membantu karena dimintai tolong oleh Anas dan Nazar,"ujarnya.
Mengenai adanya keterlibatan anak dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) seperti yang diungkapkan Anas, ia mengaku tidak mengetahuinya.
"Tidak ada, tidak tahu saya. Wong saya tidak tahu apa-apa soal Hambalang kok. Itu kan awal-awal dari pak Anas dan pak Nazar jadi anggota dewan," jelasnya.
Adanya isu pertemuan untuk membahas dengan Hambalang pun dibantahnya. Ia mengaku tidak pernah menghadiri satu pertemuan pun terkait Hambalang. "Sama sekali belum pernah ikut rapat apapun yang terkait dengan Hambalang," tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika