REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tujuh belas jenazah korban kecelakaan bus pariwisata di Ciloto, Cianjur, akan dibawa menggunakan ambulan ke kampung halaman di Desa Sukajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Sebanyak 17 ambulan sudah disiapkan untuk membawa seluruh jenazah ke Sukajaya," kata Kepala Puskesmas Megamendung Lydia yang membantu penanganan korban kecelakaan itu, Rabu (27/2) malam.
Lydia mengatakan perjalanan 17 ambulan tersebut akan dikawal aparat kepolisian. Berangkat dari RSUD Ciawi menuju Sukajaya.
"Sama seperti penjemputan jenazah dari RSUD Cimacan, 17 ambulan berjalan beriringan menuju RSUD Ciawi," katanya.
Menurut Lydia, hingga Rabu malam yaitu pukul 22.45 WIB, jenazah masih berada di RSUD Ciawi untuk pemulasaran, yakni dimandikan dan dikafani.
Sejumlah keluarga korban juga sudah berdatangan ke RSUD Ciawi untuk menjemput jenazah korban. Proses penjemputan korban dan pengantarannya sesuai dengan instruksi Bupati Bogor Rahmat Yasin yang memerintahkan jajarannya membantu proses penanganan korban kecelakaan Ciloto, Cianjur.
Kecelakaan terjadi pada Rabu pagi, dan bus pariwisata itu mengangkut sekitar 60 orang. Penumpang merupakan warga Kampung Cikemang, Desa Sukajaya, Kecamatan Cigudeg, yang hendak ke Cianjur untuk berziarah.
Bus diduga kelebihan muatan sehingga supir tidak mampu mengendalikan bus, yang akhirnya menabrak tebing. Sebanyak 17 orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini, dan belasan korban lainnya mengalami luka-luka.