REPUBLIKA.CO.ID,MUKOMUKO--Pejabat Badan Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan akan memberi hadiah Rp 1 juta bagi pasangan baru yang menunda kelahiran anak pertama.
"Nilainya sama dengan pria yang bersedia memasang alat kontrasepsi vasektomi di daerah ini," kata Kepala Badan Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mukomuko, Farida Ariani, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, hadiah bagi pria di daerah itu yang bersedia mengunakan vasektomi tetap diberikan hadiah sampai tahun ini termasuk tambahan lagi bagi pasangan baru menikah yang punya anak.
Namun, kata dia, anggaran untuk hadiah bagi warga yang mendukung program keluarga berencana (KB) itu tidak berada di instansi tersebut tetapi diajukan kepada pemerintah setempat.
"Kami hanya mendata siapa saja warga yang ikut program KB dengan mengunakan vasektomi termasuk jika ada pasangan baru yang menunda punya anak selama tiga tahun, selanjutnya diajukan kepada bupati," katanya.
Tahun sebelumnya, kata dia, pihaknya melakukan cara yang sama terhadap peserta vasektomi dan semuanya mendapat hadiah dari bupati setempat.
Terkait dengan jumlah target pasangan baru yang menunda punya anak termasuk juga vasektomi, kata dia, tidak dibatasi, berapa pun jumlah warga yang bersedia tetap diberikan hadiah.
"Untuk vasektomi kemungkinan jumlahnya bisa banyak namun untuk pasangan baru yang menunda punya anak yang sulit tercapai," katanya.
Khusus untuk pasangan baru yang menunda punya anak dan ingin mendapatkan hadiah uang dari pemerintah setempat, kata dia, pihaknya tidak begitu saja menerimanya karena perlu dilakukan lagi pengecekan alat kontrasepsi KB yang digunakan.
Ia menjelaskan, daerah itu belum lama ini memperoleh penghargaan sebagai yang terbaik dalam pencapaian metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP dari Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah.
Menurut dia, daerah itu memperoleh penghargaan dari banyaknya peserta KB yang mengunakan vasektomi untuk pria dan dan tubektomi untuk wanita.
Ia menerangkan, tidak kurang dari 60 orang pria di daerah itu yang telah menggunakan vesektomi dan mereka menggunakan alat kontrasepsi selain karena tidak ingin punya anak lagi juga ada hadiah dari bupati setempat.