Kamis 28 Feb 2013 12:53 WIB

Ini Penyebab Kecelakaan Bus Maut Ciloto

Rep: Djoko Suceno/ Red: Heri Ruslan
Kecelakaan Bus/ilustrasi
Foto: ist
Kecelakaan Bus/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyebab kecelakaan  tunggal bus pariwisata Mustika Mega Utama yang menabrak tebing di Ciloto, Cianjur, akibat kelalaian sopir.

Menurut Kapolda jabar, Irjen Pol Drs Tubagus Anis Angkawijaya, saat kejadian sopir panik sehingga tak bisa mengendalikan laju kendarannya.

‘’Saat kejadian sopir kaget dan panik. Dugaan kami kecelakaan ini out of control,’’kata kapolda usai membuka acara seminar ‘Ilmu Kepolisian dan profesionalisme Polri dalam Penanganan Konflik Melalui Mediasi dan Negosiasi’ di  Bandung, Kamis (28/2).

Dugaan tersebut, kata Anis, masih terus diselidiki dan dianalisa oleh Polres Cianjur.  Sopir bus, Pandi (45 tahun), dan sejumlah saksi, kata dia, telah dimintai keterangannya.

Selain itu, imbuh dia, polisi juga telah mengamankan sejumlah bukti-bukti dari hasil olah di tempat kejadian perkara (TKP). ‘’Keterangan saksi, bukti-bukti, serta uji kondisi kendaraan akan menyimpulkan penyebab kecelakaan,’’kata dia.

Kasus kecelakaan tunggal bus pariwisata Mustika Mega Utama terjadi rabu (27/2) sekitar pukul 11.30 WIB di Ciloto, Cianjur. Bus Nopol F 7263 K itu melaju dari arah Bogor menuju Cianjur dalam kecepatan tinggi.

Tiba-tiba bus berpenumpang para peziarah tersebut oleng dan menabrak tebing yang ada di tepi jalan. Sebanyak 17 penumpang meninggal dunia serta mengakibatkan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.

‘’Sebanyak 62 penumpang mengalami luka berat dan ringan. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit,’’kata Kabis Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul.

Melihat jumlah penumpang, kata Martinus, bus tersebut melebihi kapasitas. Harusnya bus tersebut hanya diisi 60 penumpang, namun ternyata melabihi kapasitas kendaraan tersebut.

Ia mengatakan, kelebihan kapasitas penumpang juga mempengaruhi laju bus tersebut. ‘’Kondisi rem bus tersebut berfungsi. Ini bisa dilihat dari bekas pengereman di TKP. Namun apakah bus tersebut layak jalan atau tidak ini yang harus diperdalam,’’kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement