REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seorang wanita yang kehilangan anaknya dalam serangan teroris 11 September (9/11) memprotes pembuat film Zero Dark Thirty, karena menggunakan rekaman telpon terakhir keluarganya tanpa izin. Film tersebut sebelumnya mendapat nominasi Oscar.
Mary Fetchet mengaku sedih suara anaknya, Bradley, yang bekerja di World Trade Center terdengar di pembukaan film tersebut. Dalam adegan pertama film, ditayangkan sejumlah panggilan terakhir korban peristiwa pada 2001 tersebut.
Fetchet mengatakan, pesan terakhir anaknya digunakan dalam penyelidikan pemerintah AS dan laporan berita TV. Namun, dia tidak tahu jika rekaman tersebut digunakan dalam film yang menceritakan tentang perburuan Usamah bin Ladin. "Saya menggunakan rekaman dimana saya ingin menyampaian cerita Brad. Tapi bukan situasi untuk promosi atau komersial, " ungkapnya dilansir Femalefirst.
Wakil dari distributor film, Sony dan Annapurna Picture mengatakan telah berusaha menghubungi semua keluarga korban sebelum film dirilis Desember 2012. Mereka menilai pembukaan film tersebut dibuat untuk menghormati mereka yang meninggal dalam serangan di New York.
Selain Fetchet, saudara penumpang American Airlines, Betty Ann Ong, juga mengkritik film tersebut. "Saya kira ini sangat keterlaluan dan penyalahgunaan suara," ujarnya.