Kamis 28 Feb 2013 15:44 WIB

PBNU Serukan Galang Solidaritas Pembantaian di Azerbaijan

KH. Said Aqil Siroj
KH. Said Aqil Siroj

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj menyerukan kepada umat Muslim dan juga anggota DPR-RI untuk menggalang bantuan kepada Azerbaijan dalam penanganan kasus pembantaian di Khojali.

"Umat Islam harus memberi dukungan dan solidaritas sebagai sesama Muslim untuk membantu mengungkap kejahatan pembantaian di Khojali," kata Said Aqil, dalam sambutannya pada acara seminar '21 Commemoration of Khojali Genocide' di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Kamis (28/2).

Menurut Said Aqil saat ini PBNU menggalang dukungan dengan mengumpulkan tandatangan anggota DPR untuk memberi dukungan kepada Azerbaijan.

Ia mengatakan Dewan Keamanan PBB tidak bereaksi atas adanya pembantaian kemanusiaan di negara tersebut.

Azerbaijan merupakan negara yang 100 persen penduduknya Muslim. Negara kaya raya dengan sumber mineral dan juga sumber daya manusia ini mendapat serangan dari tentara Armenia dan membantai penduduk Khojali.

Secara terpisah Ketua DPR Marzuki Ali mengatakan pembantaian yang dilakukan tentara Armenia terhadap warga Khojali di Azarbaijan harus dipertanggungjawabkan di hukum internasional.

Dikatakan Marzuki genosida bertentangan dengan hukum internasional dan akal sehat manusia dan nilai agama.

"Untuk mencegah pembantain kembali maka proses hukum pelaku kejahatan harus ditegakkan," ujarnya.

Menurut dia, penegakan hukum perlu terus disuarakan di forum-forum interasional. "Bukan tak mungkin tanpa hukum yang tegas maka dipandang masyarakat internasional merupakan kejahatan biasa, dan bisa terulang kembali," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement