Kamis 28 Feb 2013 22:43 WIB

Hizbullah Sayangkan Serangan Oposisi Suriah Terhadap Warganya

Rep: hannan putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Warga Suriah berjalan di tempat pusat ledakan bom bunuh diri di Damaskus, Kamis (21/2), dari foto Kantor Berita Suriah, SANA.
Foto: Reuters
Warga Suriah berjalan di tempat pusat ledakan bom bunuh diri di Damaskus, Kamis (21/2), dari foto Kantor Berita Suriah, SANA.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT–Kedekatan Hizbullah dengan rezim Presiden Bashar Assad semakim membuat gerah pihak Oposisi Suriah. Setelah Hizbullah dikabarkan membantu Militer Suriah menyerang desa-desa yang diduduki Oposisi, kini giliran pejuang Oposisi menyerang warga sekelompok warga Syiah di Lebanon yang tinggal di Suriah.

Situasi itu dipaparkan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam sebuah wawancara di salah satu tv setempat. Hassan Nasrallah menyayangkan serangan Oposisi tersebut.

Ia menyatakan, pihaknya sama sekali tidak berniat bertikai dengan pejuang oposisi Suriah, namun pihak Oposisi Suriah lah yang menyerang warganya.

“Warga Syiah Lebanon di Suriah, termasuk di dalamnya anggota Hizbullah. Mereka sama sekali tidak memiliki niat untuk melawan Oposisi Suriah.” jelas Nasrallah, seperti dikutip AFP, Kamis (28/2)

“Pihak oposisi Suriah mengusir warga Syiah Lebanon dan membakar rumah yang mereka miliki,” tambahnya. Akibat dari serangan Oposisi Suriah terhadap warga Lebanon tersebut, sebahagian mereka kembali ke Lebanon dan sebahagian lagi melakukan perlawanan dan masih menetap di Suriah.

“Itu adalah hak mereka, mereka hanya ingin melindungi diri dan harta mereka,” ujar Nasrallah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement