Kamis 28 Feb 2013 23:43 WIB

Malaysia Tuan Rumahi Perundingan Thailand- PejuangMuslim

Aparat memeriksa bekas ledakan bom mobil di belakang Hotel CS, Pattani, Thailand Selatan.
Foto: AP
Aparat memeriksa bekas ledakan bom mobil di belakang Hotel CS, Pattani, Thailand Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, DUREN SAWIT–KUALA LUMPUR--Thailand dan salah satu kelompok pejuang di bagian selatan negara itu akan membuka perundingan di Kuala Lumpur dalam dua pekan mendatang untuk mengakhiri perlawanan berdarah di kawasan tersebut.  Rencana itu disampaiakan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada Kamis (28/2).

Najib Razak mengungkapkan berita itu sesudah pembicaraan dengan tamu Thailand-nya, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Pembicaraan itu menyusul kesepakatan yang ditandatangani pada hari sebelumnya oleh Thailand dan kelompok pejuang Barisan Revolusi Nasional (BRN) untuk memulai upaya perdamaian.

Yingluck menyatakan Thailand ingin melihat penyelesaian langgeng di provinsi perbatasan selatan itu. Dalam provinsi tersebut terjadi perlawanan sembilan tahun sejumlah kelompok bayangan menewaskan lebih dari 5.500 jiwa.

"Kita harus bergerak maju secepat mungkin," katanya dalam jumpa pers di kantor pusat pemerintah Malaysia, Putrajaya.

Yingluck berada di Malaysia tetangganya untuk pembicaraan tahunan dengan Najib tentang masalah dwipihak. Pada tahun ini, mereka berpusat pada perlawanan keras di sepanjang perbatasan kedua negara itu.

Mayoritas warga provinsi selatan Thailand, yakni suku Melayu Muslim, tersinggung karena diperintah oleh suku Siam Buddha. Wilayah itu dilanda hampir setiap hari serangan senjata dan bom gerilyawan, yang selam ini mencari otonomi lebih besa namun ditolak Thailand.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement