REPUBLIKA.CO.ID, Bradley Manning (25 tahun), tentara Amerika Serikat (AS) yang membocorkan rahasia militer AS ke publik, menyebutkan motifnya. Ia mengatakan ia sengaja mengirimkan informasi militer ke WikiLeaks, semata-mata agar terjadinya perdebatan mengenai politik luar negeri AS.
Kasus kebocoran ini dinilai sebanyak kasus kebocoran informasi terbesar sepanjang sejarah Amerika Serikat. Manning telah divonis bersalah dan dikenakan sepuluh pasal pada Kamis (28/2). Ia juga masih akan menghadapi beberapa tuntutan serius, termasuk menyebabkan permusuhan dan pengintaian.
“Saya percaya bila publik, khususnya warga AS dapat mengakses informasinya, ini akan menyebabkan perdebatan tentang peran militer dan politik luar negeri kami,” ujar Manning di pengadilan. Manning telah membocorkan ratusan kasus, laporan insiden militer dan beberapa dokumen lainnya ke forum anti-kerahasiaan, WikiLeaks.
Pemerintah AS menyebutkan kebocoran informasi membuka siapa sumber intelijen dan mempermalukan mereka di politik internasional. Kerugian apa saja yang dialami pemerintah AS tidak akan dibeberkan sampai pembacaan sanksi yang akan diterima Manning.
Manning akan menghadapi ancaman 20 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah dari bocornya informasi tersebut. Ia dituntut bersalah atas beberapa dugaan pengintaian dan menyebabkan musuh, yang dapat membawanya ditahan seumur hidup.