REPUBLIKA.CO.ID, RAMALAH -- Sedikitnya 20 orang pengunjuk rasa Palestina terluka akibat bentrokan dengan pihak keamanan Israel di dekat penjara Ofer selatan Ramalah, Kamis (28/2). Selain itu, tiga orang pemuda Palestina, sumber medis Palestina melaporkan.
Saksi mata mengatakan tentara Israel sempat melepaskan tembakan peluru karet berlapis logam ke arah pengunjuk rasa. Mereka yang terkena jumlahnya puluhan. Ditambah lagi mereka yang harus menjalani perawatan karena menghirup gas air mata.
Tentara Israel juga mengejar puluhan demonstran dan menculik tiga dari mereka yang langsung dibawa ke tempat yang tidak diketahui. Tentara Israel juga menyerang dan memukuli seorang pengunjuk rasa dengan sangat brutal hinga ia menderita berbagai luka dan memar disekujur tubuhnya, seperti dilaporkan media lokal Alquds.com, Jumat (1/3).
Pengunjuk rasa memprotes perlakuan sipir penjara Israel yang tidak memperlakukan tahanan Palestina dengan manusiawi. Beberapa tahanan Palestina juga masih menjalani aksi mogok makan memprotes penangkapan mereka yang ditangkap tanpa alasan.
Ditambah lagi tewasnya seorang Tahanan Palestina, Arafat Jaradat, akibat disiksa selama dalam penjara. Arafat Jaradat (33 tahun) dari kota Sa’ir, dekat Hebron, yang diculik oleh tentara Zionis pada 18 Februari lalu. Ia disiksa dengan ekstrem di fasilias interogasi Israel pada Sabtu (23/2) pekan lalu hingga meninggal dunia.