Jumat 01 Mar 2013 15:54 WIB

Iran: Negosiasi Nuklir Capai Titik Balik

Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi.
Foto: AP
Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Negosiasi Iran dengan sejumlah negara besar mengenai sengketa program nuklir telah mencapai titik balik pada pekan ini. Demikian kata Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, pada Kamis.

"Saya menyebutnya tonggak peringatan, sebuah titik balik dalam negosiasi," kata Salehi kepada stasiun televisi Austria, ORF. "Kami sama-sama berusaha mencapai tujuan yang dapat memuaskan kedua belah pihak. Saya sangat optimistis.''

Salehi mengatakan bahwa dia sangat yakin persetujuan dapat diraih. Tapi, dia tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai pembicaraan di Kazakhtan. Dia hanya mengatakan fakta bahwa negosiasi akan dilanjutkan di bulan depan menunjukkan bahwa proses tersebut telah mengalami kemajuan.

Dalam wawancara terpisah dengan Kantor Berita Austria (APA), Salehi dimintai keterangan soal langkah Iran memperkaya uranium sampai ke tingkat kemurnian 20 persen. Sebuah kebijakan Iran yang menjadi kekhawatiran utama negara-negara Barat.

Iran mengatakan bahwa mereka mempunyai hak untuk memperkaya uranium demi tujuan damai. Negara tersebut juga ingin memasok bahan bakar nuklir untuk pembangkit listrik sehingga dapat mengekspor minyak bumi lebih banyak.

Namun, tingkat kemurnian 20 persen jauh melebihi keperluan untuk membangkitkan listrik. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran negara Barat karena hanya dibutuhkan sedikit langkah lagi untuk sampai pada tingkat pembuatan senjata nuklir.

Iran menjawab kekhawatiran Barat tersebut dengan mengatakan bahwa produksi tingkat uranium yang lebih tinggi ditujukan untuk memasok energi bagi reaktor penelitian.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement