Jumat 01 Mar 2013 21:09 WIB

Massa Minta Pemilukada Sukabumi Diulang

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Djibril Muhammad
Pemilukada Kota Bekasi
Pemilukada Kota Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah massa dari Jaringan Independen Peduli Pemilukada Kota Sukabumi (JIPPSI) mendemo rekapitulasi penghitungan suara pemilukada Kota Sukabumi. Mereka mendatangi lokasi rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi di Gedung Olahraga (GOR) Merdeka, Jumat (1/3).

Massa yang berjumlah belasan orang ini menilai pelaksanaan pemilukada Kota Sukabumi banyak pelanggaran. Sehingga meminta KPU menyelenggarakan pemilukada ulang. Demo ini digelar saat rapat pleno penghitungan suara pemilukada Jabar tengah berlangsung.

Sementara rapat pleno KPU terkait hasil pemilukada Kota Sukabumi rencananya baru digelar pada Jumat siang hingga sore hari. "Kami meminta penetapan calon terpilih ditunda," ujar salah seorang koordinator massa JIPPSI, Samsul Huda dalam orasinya.

Hal ini untuk menunggu proses insvestigasi terkait adanya pelanggaran dalam pelaksanaan pemilukada. Oleh karena itu, kata Samsul, aparat yang berwenang diminta untuk serius menangani masalah pelanggaran pemilukada.

Penindakan dilakukan untuk semua kandidat maupun tim suksesnya yang telah melakukan pelanggaran tanpa terkecuali. Samsul menambahkan, pelanggaran dalam pemilukada merupakan pengkhianatan terhadap hak politik masyarakat. Sehingga KPU maupun Panwaslu harus menjaga independensi dalam penyelenggaraan pemilukada.

Di sisi lain, kawasan di sekitar GOR Merdeka dijaga ketat ratusan aparat keamanan gabungan dari Polri dan TNI. Mereka disebar di semua titik atau arah masuk ke lokasi penghitungan suara KPU.

Sementara itu, sejumlah sekolah yang berada di sekitar GOR Merdeka atau lingkungan Pemkot Sukabumi diliburkan untuk mengantisipasi adanya kericuhan pascapenghitungan suara. Sejumlah sekolah yang diliburkan tersebut antara lain SMPN 1 Sukabumi, SMPN 2 Sukabumi, dan SMA 4 Sukabumi.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi, Ayep Supriyatna kepada wartawan menerangkan, sebagian sekolah di sekitar lokasi penghitungan suara memang diliburkan.

Namun, para pelajar tersebut diberikan tugas sekolah agar tetap belajar di rumahnya masing-masing. Ditambahkan Ayep, kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya mencegah para pelajar ikut-ikutan bersama dengan massa menyaksikan hasil pemilukada.

Seperti diketahui pemilukada Kota Sukabumi saat ini sudah memasuki masa penghitungan suara di tingkat KPU.

Ada empat calon wali kota Sukabumi yang bersaing yakni Andri Hamami-Ahmad Seha Nuklir (Golkar), Mohamad Muraz-Achmad Fahmi (Demokrat-PKS-PKB), Sanusi Harjadiredja-Yeyet Hudayat (PAN, PBB, dan partai nonparlemen), dan Mulyono-Jona Arizona (PDIP-PPP).Informasi yang diperoleh ada dua pasangan yang bersaing cukup ketat dalam perolehan suara pemilukada Kota Sukabumi.

Kedua pasangan tersebut yakni Mohamad Muraz-Achmad Fahmi serta pasangan Mulyono-Jona Arizona.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement