REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah warga Berlin berdemonstrasi meminta pemerintah mempertahankan bagian terakhir Tembok Berlin sebagai bagian dari sejarah.
Para pengunjuk rasa hendak menghentikan pembongkaran salah satu bagian terakhir Tembok Berlin, beberapa dekade setelah sebagian besar simbol Perang Dingin itu diruntuhkan.
Sekitar 200 orang berkumpul di depan satu bagian tembok yang bercat sepanjang 1,3 kilometer yang dikenal sebagai Galeria Sisi Timur, yang dihiasi dengan berbagai mural seperti dilansir voaindonesia.
Sementara pihak pengembang mulai bekerja di komplek perumahan baru dekat galeria itu, para demonstran spanduk bertuliskan slogan-slogan seperti "Berlin menjual diri dan sejarahnya." Polisi kemudian mengatakan bahwa upaya untuk membongkar tembok itu telah ditangguhkan.
Tembok Berlin, yang dibangun pada 1961, merupakan garis pemisah antara Jerman Barat dan Timur selama hampir tiga dekade.
Dalam pidatonya yang terkenal di Gerbang Brandenburg dekat tembok itu pada 1987, Presiden Amerika Ronald Reagan mendesak Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev untuk meruntuhkan tembok itu.
Sebagian besar tembok itu telah diruntuhkan atau dicungkil pada 1989 oleh massa Jerman Timur dan Barat yang berbondong-bondong masuk melintasi pos perbatasan dan menerobos ke tembok itu.