REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Indonesia berpotensi menjadi negara yang masuk ke dalam sepuluh besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2025 berdasarkan pada studi dan potensi yang ada, kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
"Peluang kita besar, dari studi McKinsey dan potensi-potensi yang ada menunjukkan bahwa Indonesia pada 2025 berpeluang jadi 10 besar kekuatan ekonomi dunia," kata Hatta dalam Rakornas DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Denpasar, Bali, Sabtu.
Pendapatan per kapita Indonesia pada saat ini mencapai 3.800 dolar AS, naik pesat dari 500 dolar AS pada 1998. Indonesia kini menduduki peringkat ke-17 dalam negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Pada tahun 2025 mendatang, Hatta memperkirakan masyarakat kelas menengah akan berjumlah 135 juta jiwa dengan pendapatan per kapita yang sangat tinggi dan tingkat konsumsi mencapai 1,8 triliun dolar AS.
"Tahun 2025 middle class akan tumbuh menjadi 135 juta jiwa dengan pendapatan per kapita yang sangat tinggi," katanya.
Menurut dia, Indonesia memiliki modal SDM dan SDA yang besar. Namun kedua sumber daya ini harus diolah agar bisa memiliki nilai tambah secara ekonomi.
Salah satu kunci untuk kemajuan bangsa, menurut dia, adalah dengan berhenti menjual bahan mentah ke luar negeri, melainkan harus diolah di dalam negeri. "Kuncinya berhentilah menjual bahan mentah," katanya.
Kebiasaan menjual bahan mentah tidak bisa membuat bangsa menjadi unggul tetapi hanya dimanfaatkan oleh negara lain.