REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pertempuran seru meletus di pinggiran kota Raqa, Suriah utara, dekat perbatasan Turki, menewaskan puluhan tentara dan petempur pemberontak Sabtu (2/3), kata satu kelompok pemantau.
"Pertempuran yang melibatkan beberapa batalyon pemberontak melawan pasukan reguler berkobar sejak subuh di pinggiran kota Raqa," kata kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, seperti dilansir AFP.
Dilaporkan, pasukan angkatan darat menembaki beberapa lokasi permukiman kota itu serta pinggiran kota, menewaskan puluhan tentara dan oposisi. Suara ledakan melanda kota itu dan asap terlihat membumbung di atas kota itu.
Baik Observatorium dan para aktivis di Raqa mengatakan tentara menggunakan helikopter-helikopter untuk menyerang oposisi di beberapa bagian dari ibu kota provinsi itu, adalah satu peningkatan aksi kekerasan yang jarang terjadi.
Suara tembakan mortir Sabtu subuh menyebabkan banyak orang lari ke daerah Masken Shuhada di utara kota itu, yang menampung 800 ribu orang terlantar akibat aksi-aksi kekerasan di Suriah, kata direktur Observatorium itu Rami Abdel Rahman.
"Karena banyak warga sipil yang mencari tempat perlindungan di Raqa dari daerah-daerah lain Suriah, pemberontak Tentara Pembebasan Suriah telah mencapai satu perjanjian tidak menyerang kota itu. Pertempuran Sabtu itu jarang terjadi tetapi meningkatkan ketegangan," katanya.
Petempuran-pertempuran baru juga melanda Daraya, satu pangkalan penting pemberontak di barat daya Damaskus yang tentara gempur untuk merebut nya kembali dari tangan pemberontak selama beberapa minggu,kata kelompok pemantau itu.