Senin 04 Mar 2013 11:13 WIB

Mendagri Bakal Rangking Daerah Terburuk

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mendagri Gamawan Fauzi
Foto: Antara
Mendagri Gamawan Fauzi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berencana menyusun daftar rangking pemerintah daerah yang memiliki kinerja buruk.

Hal itu sebagai tindak lanjut untuk mendorong pelaksanaan otonomi daerah agar berjalan sesuai harapan. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, rencana penyusunan daftar ranking itu untuk menyemangati pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi agar menjaga kinerjanya.

Menurutnya,  dalam pelaksanaan otonomi daerah diperlukan evaluasi dan penilaian untuk menunjukkan mana daerah yang sudah memberikan pelayanan baik dan buruk.

Gagasan itu, menurut Gamawan, mirip dengan Kementerian Lingkungan Hidup yang merilis daerah terkotor. Dengan menerapkan sistem seperti itu, diharapkan kepala daerah bisa terpacu berbuat lebih baik selama memimpin birokrasi daerah.

"Apakah perlu dibuat ranking seperti yang diumumkan Kementerian Lingkungan Hidup, yang menempatkan Bandar Lampung sebagai kota terkotor hingga ribut semua. Apakah Kemendagri perlu membuat seperti itu?" kata Gamawan saat membuka Pelaksanaan Orientasi Kepemimpinan Bagi Bupati/Wali Kota di kantor Badan Diklat Kemendagri, Senin (4/3).

Gamawan menjelaskan, pemerintah pusat sangat berkepentingan dengan majunya pemerintah daerah. Pasalnya, kinerja pemerintah pusat merupakan akumulasi kinerja pemerintah daerah.

Dengan mendorong pelaksanaan otonomi daerah berjalan sesuai arah, sambungnya, masyarakat bisa mendapat manfaat pembangunan dan melahirkan kesejahteraan.

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement