Senin 04 Mar 2013 13:17 WIB

Enam Polisi Malaysia dan Enam Anggota Kelompok Bersenjata Tewas

Polisi Malaysia memeriksa kendaraan yang lewat di daerah Sabah, Malaysia
Foto: REUTERS/Bazuki Muhammad
Polisi Malaysia memeriksa kendaraan yang lewat di daerah Sabah, Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID,  LAHAD DATU -- Lagi, seorang anggota polisi Malaysia tewas dalam bentrokan dengan sekelompok penyusup bersenjata di Kampung Sri Jaya, Siminul, Semporna, Sabah, pada Ahad (3/3). Total anggota polisi Malaysia yang tewas dalam kejadian itu mencapai enam orang.

Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Tan Sri Ismail Omar mengatakan enam penyusup bersenjata juga tewas dalam bakutembak pada pukul 20.00 waktu setempat di desa air itu.

Dalam operasi penyelamatan yang diluncurkan hari ini, yang akan berakhir pada pukul 19.00 waktu setempat, polisi juga berhasil membawa keluar 19  orang  ke tempat yang aman dari desa.

Pada konferensi pers pada pukul 21.00 yang diadakan di Felda Sahabat, Kampung Tanduo, di Lahat Datu, Ismail juga mengatakan bahwa mayat enam polisi tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Semporna.

"Identitas mereka akan diungkapkan kepada keluarga masing-masing sebelum diposting di situs resmi Kepolisian Kerajaan Malaysia," katanya.

Pada satu konferensi pers Ahad pagi, Ismail mengumumkan bahwa lima polisi dan dua penyusup bersenjata tewas dalam insiden itu.

Dia mengatakan bahwa lima petugas dari markas kepolisian distrik Semporna ditugaskan untuk melakukan investigasi di desa itu setelah polisi menerima informasi tentang adanya sekelompok orang bersenjata di desa tersebut.

Dia mengatakan, polisi ditembak saat mendekati sebuah rumah di desa itu dan mereka menembak kembali untuk membela diri.

Pada konferensi pers malam itu, Ismail membantah bahwa polisi disandera dalam insiden itu dan dipenggal oleh para penyusup.

"Itu hanya rumor dan saya meminta masyarakat untuk tidak percaya ada rumor mengenai insiden tersebut," katanya.

Dia menambahkan bahwa situasi di desa tersebut kini telah kembali normal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement