REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel galau lantaran adanya pemotongan anggaran Amerika Serikat (AS). Pasalnya, Selama ini Israel mendapat bantuan dana dari AS.
"Kesulitan ekonomi AS membuat kami khawatir," kata Menteri Keuangan Israel, Yuval Steinitz dilansir PressTV, Senin (4/3).
Pernyataan Steinitz itu disampaikan setelah Presiden AS Barack Obama menandatangani pemotongan anggaran. Anggaran Federal AS dipotong sebesar 85 miliar dolar AS pada tahun ini. Diprediksi setengah dari pemotongan tersebut bakal mempengaruhi sektor militer AS.
Di tengah pemotongan anggaran federal AS, sebaliknya Komite Hubungan Israel-AS (AIPAC) mendorong penambahan bantuan ke Israel sebesar 3,1 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan militer pada 2013 dan 2014.
AIPAC merupakan lembaga lobi paling kuat di AS. Mereka bekerja untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri dan dalam negeri AS terutama menyangkut Israel.
Duta besar Israel untuk AS Michael Oren mengatakan Tel Aviv ingin mempertahankan bantuan tahunan AS. Mereka butuh dana untuk pengembangan sistem rudal.
"Israel akan terus berdiskusi dengan administrasi AS dan Kongres. Hal itu dilakukan untuk pembuatan alat perang, Iron Dome dan sistem rudal.
Selama ini, Israel mendapatkan bantuan langsung dari AS sebesar 3 miliar dolar AS setiap tahun. Dari jumlah itu, 70 juta dolar AS menjadi bantuan militer yang digunakan untuk pengembangan sistem rudal.