REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan membagikan 53 ton benih padi kepada petani secara cuma-cuma untuk mewujudkan kemandirian pangan di daerah itu.
"Sebanyak 53 ton benih padi tersebut merupakan bibit padi unggul yang mampu beradaptasi dengan keadaan tanah di Babel," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pemprov Bangka Belitung Sunardi di Pangkalpinang, Senin (4/3).
Ia mengharapkan dengan adanya bantuan benih sebanyak 53 ton tersebut, Babel mampu memproduksi sebanyak 11.600 ton gabah kering tambahan pada 2013. Jumlah benih tersebut juga diharapkan dapat memberi tambahan luas areal penanaman padi mencapai 2.120 hektare.
"Jadi, dulunya kita hanya mampu panen sebanyak 4 ton gabah kering per hektare sekali panen, sekarang mudah-mudahan dapat bertambah menjadi 5,5 ton per hektare per panen," ujarnya.
Kendala utama yang dihadapi sektor pertanian di Babel, menurut Sunardi, adalah ketidakcocokan karakter tanah di wilayah tersebut untuk bercocok tanam terutama tanaman padi. "Tanaman padi membutuhkan tingkat keasaman tanah (Ph) tertentu, yakni sekitar enam hingga tujuh, sedangkan di Babel hanya empat," katanya.
Angka tingkat keasaman tanah tersebut, kata Sunardi, merupakan areal yang cukup lama dijadikan lahan pertanian. "Oleh sebab itu, kalau di daerah lain dengan tingkat keasaman tanah normal bisa panen dua hingga tiga kali setahun, kita hanya mampu satu kali," katanya.
Hal tersebut, kata Sunardi, masih harus didukung oleh benih yang sesuai dengan karakter tanah dan ketekunan yang tinggi dalam memberi air. "Tetapi kita optimistis dapat berkontribusi dalam menyukseskan program nasional surplus beras pada 2014," katanya.