REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) sedang melakukan proses penerbitan dua surat utang (obligasi) senilai total Rp 900 miliar. Sekretaris Perusahaan AISA Yulianni Liyuwardi mengatakan surat utang itu terdiri dari obligasi senilai Rp 600 miliar dan sukuk ijarah Rp 300 miliar.
"Aksi penerbitan surat utang itu merupakan yang pertama bagi perseroan dengan memiliki jangka waktu jatuh tempo selama lima tahun," kata Yulianni di Jakarta, Senin (4/3).
Ia mengemukakan sebesar 99 persen hasil dana dari penerbitan surat utang itu akan dialokasikan untuk pembiayaan kembali pinjaman perbankan (refinancing) dan sisanya untuk tambahan modal kerja. Ia menambahkan PT Pemeringkat Efek Indonesia (pefindo) memberikan peringkat obligasi perseroan idA- (single A minus).
Ia mengatakan surat utang AISA mulai dilakukan pendaftaran pemesanan (bookbuilding) hingga 15 Maret 2013 mendatang. AISA mengharapkan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Maret 2013, dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 April 3013.
"Adapun penawaran umum dilakukan pada 1-2 April 2013," jelas Yulianni.
AISA menunjuk tiga sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (joint lead underwriter), yakni PT Danareksa Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.
Direktur Investment Banking Danareksa, Boumediene H Sihombing mengatakan kisaran bunga yang ditawarkan dari dua surat utang AISA itu sebesar 9,25 persen-10,25 persen.
"Sektor barang konsumsi (consumer goods) memiliki keunikan. Kami sebagai joint lead underwriter melihat sektor konsumer good belum banyak dilirik. Penerbitan surat utang oleh AISA memberikan pilihan bagi investor yang juga memiliki saham ini," kata dia.