REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Warga miskin yang belum terkaver Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) tetap memperoleh perhatian. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bakal menerbitkan Kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) mulai tahun 2013.
''Kita akan terbitkan Kartu Jamkesda untuk mengkaver warga miskin yang tidak masuk dalam data Jamkesmas. Untuk menerbitkan kartu kita gunakan acuan rekomendasi dari RT, RW, pemerintah desa, hingga pemerintah kecamatan, dan SK Bupati,” ujar Kepala DKK Sukoharjo, dr Guntur Subiyantoro, Selasa (5/3).
Dijelaskan, saat ini data warga miskin yang masuk dalam database Jamkesda sebanyak 98.000 jiwa. Jumlah tersebut, belum termasuk kategori miskin mendadak karena alasan tertentu. ''Ada kebijakan lain, misalnya, ada orang mampu, tetapi tiba-tiba mendadak miskin, itu bisa kita ikutkan dalam program Jamkesda,'' jelas Guntur.
Orang mendadak miskin, memang juga menjadi perhatian pemkab. Seperti, orang yang terkena musibah kebakaran, hingga harta kekayaan ludes, bisa terkaver untuk menerima kartu Jamkesda. Memang, orang kaya suatu ketika bisa menjadi miskin mendadak karena musibah atau bencana.
Untuk tahun 2013, anggaran Jamkesda dialokasikan dari APBD Sukoharjo sebesar Rp 1,35 miliar. Jumlah itu meningkat dibanding tahun 2012 lalu, hanya sekitar Rp 7 miliar.
''Anggaran Jamkesda untuk tahun ini, memang lebih besar dibandingkan tahun lalu. Mulai tahun 2013 ini, difabel dan penderita HIV/AIDS menjadi tanggungan Jamkesda''.