Selasa 05 Mar 2013 14:32 WIB

Jadi Wagub Jabar, Pengamat: Deddy Mizwar Harus Lari Maraton

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Citra Listya Rini
 Pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar berdoa bersama di Media Center Aher-Deddy, Bandung, Jawa Barat, Ahad (24/2).  (Republika/Prayogi)
Pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar berdoa bersama di Media Center Aher-Deddy, Bandung, Jawa Barat, Ahad (24/2). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jawa Barat, Deddy Mizwar sebagai wakil dari Ahmad Heryawan tidak dapat bersantai.

Pengamat politik dan ilmu pemerintahan dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, mengatakan sesuai dengan Undang-undang (UU) Nomor 32 tahun 2004 pasal 25 dan 26 tentang tugas dan wewenang kepala daerah dan wakil kepala daerah telah jelas pembagiannya.

Bagi wakil gubernur, tugas pokoknya adalah dengan mengkordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap pemerintahan seluruh 26 kabupaten/kota. Sedangkan pembagian kerja untuk mengurusi bidang tertentu bergantung pada kesepakatan bersama. 

Pada pemerintahan Jawa Barat sebelumnya, Dede Yusuf yang menjabat sebagai wakil gubernur mendapatkan porsi untuk mengurus bidang kebudayaan, lingkungan hidup, olahraga, dan bencana alam.

"Sebagai orang baru yang berada di pemerintahan Deddy Mizwar tidak dapat hanya dikotakkan saja dalam kebudayaan," kata Asep di Bandung Selasa (5/3).

Dengan kemampuan yang ada saat ini, menurut Asep, Deddy harus belajar lebih cepat untuk menyeimbangkan dengan kemampuan kepemimpinan Aher. "Jangan sampai Deddy Mizwar hanya menyerahkan pelaksanaan program kepada ahlinya saja," ujar Asep.

Menurut Asep, Deddy harus beradaptasi dalam waktu tiga bulan atau 100 hari pertama. Setelah itu dia harus berlari maraton untuk mengejar ketertinggalannya dalam pemerintahan.

Apalagi, kata Asep, permasalahan di Jawa Barat tidak sederhana. Deddy harus dapat mengkaji permasalahan dengan banyak berdiskusi dan kunjungan ke berbagai daerah untuk belajar.

"Sebagai pemilih, kita pun bukan hanya ingin memilih pemimpin yang baru belajarm tapi harus siap bertindak," kata Asep.

Deddy harus mampu memberikan kepercayaan dalam beberapa bidang nonstrategis untuk menentukan kebijkan. Namun, Asep mengaku optimistis pasangan terpilih Aher dan Deddy dapat bekerja sesuai harapan masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement