Selasa 05 Mar 2013 16:39 WIB

PBB Desak AS Publikasikan Pelanggaran CIA

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati / Red: Citra Listya Rini
Badan Intelijen AS, CIA
Badan Intelijen AS, CIA

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Seorang penyidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi promosi dan perlindungan hak asasi manusia (HAM), Ben Emmerson, mendesak Amerika Serikat (AS) agar mempublikasikan temuan pelanggaran yang dilakukan Badan Intelejen AS (CIA) pada era pemerintahan George W. Bush.

Emmerson meresa prihatin karena pemerintahan presiden AS saat ini di bawah Barack Obama menolak dan tidak menuntut praktik penyimpangan yang dilakukan CIA saat era pemerintahan Bush.

Disampaikan Emmerson, ‘perang melawan teror’ yang dilancarkan oleh Bush setelah serangan Alqaidah di AS pada 11 September 2001 silam menyebabkan pelanggaran sistemastis yang melibatkan penjara rahasia untuk tersangka pejuang Islam, pemindahan secara diam-diam, dan penyiksaan.

"Meskipun ini penolakan yang jelas dari tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh CIA di era Bush, banyak fakta tetap diklasifikasikan. Sejuh ini tidak ada pejabat publik yang membawanya ke pengadilan di AS," kata Emmerson dalam sebuah laporan Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB.

Laporan Emmerson itu dikabarkan akan dibahas, Selasa (5/3) hari ini waktu setempat. Emmerson menyebutkan, jika pejabat publik yang bersangkutan diminta untuk merahasiakannya temuan dengan alasan keamanan nasional, itu membuat sang pejabat yang terlibat dalam kejahatan terbebas dari hukuman.

"Sekarang ada bukti kredibel untuk menunjukkan bahwa lokasi  diam-diam CIA yang terletak di wilayah Lithuania, Maroko, Polandia, Rumania dan Thailand. Setiap pejabat publik yang memiliki otorisasi atau membantu dalam mendirikan tempat-tempat tersebut harus bertanggung jawab," ujar Emmerson.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement