REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, pada dasarnya terowongan raksasa multiguna (multi purpose deep tunnel/MPDT) bisa dibuat di Jakarta. Karenanya, ia pun meminta tim pengkaji untuk meneliti lebih detil rencana pembangunan terowongan tersebut.
Setidaknya, terkait perhitungan untung rugi yang harus pasti dan jelas.
"Intinya, kalau dibangun sebenarnya bisa. Cuma seberapa jauh efektivitasnya untuk kurangi banjir itu kecil sekali. Sampai seberapa jauh pula bisa mengurangi kemacetan jalan itu juga belum signifikan," katanya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (5/3).
Ia menambahkan, aspek yang perlu mendapat perhatian dalam kajian antara lain, perlengkapan keamanan dan pengamanan terowongan. Kemudian biaya operasi dan pemeliharaan, sirkulasi udara dan masalah kelistrikan.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: status
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4249
Djoko pun menyatakan belum dapat memutuskan MPDT layak dibangun atau tidak sebelum mendapatkan hasil kajian lebih lanjut.
Apalagi, lanjut dia, pemerintah masih memiliki peran yang cukup besar. Meski pun rencananya pembangunan terowongan raksasa tersebut melibatkan swasta. Ia memperkirakan subsidi dari pemerintah yang mencapai 89 persen masih terlalu tinggi.