Rabu 06 Mar 2013 05:14 WIB

Korut Bersumpah Cabut Gencatan Senjata dengan Korsel

Gambar Mao Zedong (kanan) berjabat tangan dengan Kim Il Sung (kiri) berdiri di atas Jembatan Hekou yang menghubungkan Cina dan Korut. Jembatan tersebut dibom saat berlangsung Perang Korea (1950-1953)
Foto: AP
Gambar Mao Zedong (kanan) berjabat tangan dengan Kim Il Sung (kiri) berdiri di atas Jembatan Hekou yang menghubungkan Cina dan Korut. Jembatan tersebut dibom saat berlangsung Perang Korea (1950-1953)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Korea Utara bersumpah akan mencampakkan perjanjian gencatan senjata Perang Korea yang diteken pada 1953 dengan alasan AS dan Korea Selatan tetap terus menggelar latihan gabungan militer dan sanksi ekonomi internasional yang masih ditimpakan kepada negaranya.

Komando Tertinggi Militer Rakyat Korea membuat pernyataan resmi pada Selasa (5/3) di tengah laporan bahwa sekutu Korea Utara, Beijing ternyata telah menyetujui draf resolusi sanksi terkini yang dijadwalkan akan dibagikan kepada anggota Dewan Keamanan PBB, pekan ini.

Tes nuklir terkini yang diluncurkan Korea Utara pada 12 Februari lalu adalah uji coba ketiga. AS dan beberapa negara lain cemas Korut akan kian menggenjot upaya meraih ambisi memiliki senjata nuklir yang mampu menjangkau daratan Amerika.

Pyongyang menyatakan program nuklirnya adalah tanggapan sikap bermusuhan dari AS. Perlu diketahui Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan kesepakatan damai, sehingga masih meninggalkan potensi perang di semenanjung tersebut.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement