Rabu 06 Mar 2013 05:55 WIB

Timwas Sangkal Sebut Nama Baru Terkait Bailout Century

Bank Century
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Bank Century

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Kecil dari Tim Pengawas (Timwas) Bank Century DPR RI, Syarifuddin Syuding menegaskan munculnya nama-nama baru yang disinyalir terkait dengan kasus bailout Bank Century bukan bersumber dari Timwas.

"Kami tidak menyebut nama, karena itu sudah menjadi kesepakatan," jawab Syarifuddin Suding saat dikonfirmasi, Selasa (5/3).

Dituturkan Syarifuddin, mereka menyambangi rumah Anas Urbaningrum karena mendapat informasi dari sejumlah media yang menyebutkan mantan ketua umum Partai Demokrat itu mempunyai data siapa saja yang menerima aliran dana talangan Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun.

"Tim ke sana setelah beberapa media menyebutkan Anas mempunyai data," ujarnya.

Anas yang pernah menjabat Ketua FPD mengaku mempunyai tiga dokumen yang saling berkaitan satu sama lain. "Dia sebut lima nama, satu di antaranya ada di lingkaran kekuasaan paling dalam," beber anggota Komisi III DPR itu.

Meski Syarifuddin enggan menyebut nama-nama yang diucapkan Anas, ia membenarkan salah seorang yang disebut Anas sudah meninggal dunia.

Sebelumnya, salah satu media online menyebut dengan jelas empat nama yang diungkap Anas. Informasi itu dikatakan bersumber dari Timwas Century. Namun hal itu dibantah anggota Timwas Kasus Bank Century dari FPAN, Chandra Tirta Wijaya.

Chandra Tirta Wijaya mengatakan nama-nama yang disebut media tersebut tidak benar. Termasuk Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa dan pengusaha Boy Tohir, yang juga disebut terkait dalam kasus 'bail out' senilai Rp 6,7 triliun kepada Bank Century. Bahkan, katanya, keterangan dari Anas cenderung tak ada yang baru.

"Jadi berdasarkan keterangan yang menyebut nama Hatta Rajasa tidak benar, begitu juga nama Boy Tohir," tegas Chandra, Selasa (5/3/2013).

Chandra mengaku turut dalam tim kecil dari DPR yang mendatangi rumah Anas, bersama Fahri Hamzah, Syarifuddin Sudding, Ahmad Yani, dan Hendrawan Supratikno. Chandra membantah nama Hatta Rajasa dan Boy Tahir disebut Anas dalam pertemuan tersebut.

Ia juga tidak mendengar nama mantan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hartati Murdaya. Namun ia enggan berbicara banyak mengenai pertemuan itu lantaran khawatir menimbulkan persepsi yang macam-macam.

"Nama-nama baru ada. Tapi intinya sih semua sudah pernah dibahas di Pansus. Tapi memang ada yang kita lupakan dan dalami," jelas Chandra.

Chandra mengaku Anas bercerita banyak. Namun, ia menegaskan pernyataan Anas perlu diklarifikasi karena menyangkut nama baik dan kedudukan seseorang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement