REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Selepas kemenangan tiga gol tanpa balas di markas Celtic FC, Juventus langsung menjadi favorit untuk bisa menembus babak perempat final Liga Champions. Lawan pasukan si Nyonya Tua dianggap membutuhkan keajaiban untuk bisa membalikkan keadaan di Turin.
Keajaiban itu yang dikhawatirkan gelandang sentral Juve, Andrea Pirlo, saat leg kedua babak 16 besar di Stadion Juventus pada Kamis (7/3) WIB dini hari. Gelandang berusia 33 tahun itu menilai hal di luar perkiraan timnya masih bisa terjadi di Turin nanti.
Pirlo sudah pernah merasakannya ketika masih membela AC Milan di babak final Liga Champions 2004/2005 saat menghadapi Liverpool. "Itu laga yang akan saya ingat sebelum menjamu Celtic," kata Pirlo seperti dilansir the Scottish Sun.
Pirlo tidak akan melupakan laga di Istanbul yang memberikan mimpi buruk bagi timnya. Milan yang sempat memimpin tiga gol di babak pertama dipaksa melihat keajaiban Liverpool. Wakil asal Inggris berhasil menyamakan kedudukan dan merebut gelar juara yang sudah ada di depan mata Rossoneri.
Penggawa tim nasional Italia itu tidak ingin melihat kejadian serupa ketika Juve meladeni Celtic. Tiga gol tandang di Glasgow memang menjadi keuntungan besar bagi Juve. Namun, Pirlo menilai tugas timnya masih belum sepenuhnya tuntas.
Ia meminta timnya untuk tetap berkonsentrasi penuh mengamankan leg kedua untuk mengamankan tiket lolos.
"Kami menghormati rival kami. Tapi, kegagalan menghadapi Celtic di Turin akan menjadi salah satu petaka besar dalam sejarah klub," kata Pirlo.