Rabu 06 Mar 2013 14:54 WIB

Menkeu Kaji Dampak Lonjakan Harga Minyak Indonesia

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
produksi minyak Indonesia
produksi minyak Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku masih mengkaji dampak lonjakan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013.  "Sekarang ini kita masih pelajari itu," tutur Agus kepada wartawan di kantor Kemenkeu, Rabu (6/3). 

Tim Harga Minyak Indonesia mencatat ICP rata-rata per Februari 2013 berdasarkan perhitungan formula ICP meningkat menjadi 114,86 dolar AS atau sekitar Rp 1,1 juta per barel.  Harga ini meningkat 3,79 dolar AS (Rp 36 ribu) per barel dari harga rata-rata per Januari 2013 yang menyentuh 111,07 dolar AS (Rp 1,07 juta) per barel.

Menurut Agus, dirinya memahami apabila sejumlah asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2013 telah menunjukkan deviasi.  Semua aspek tersebut akan menjadi bahan kajian bagi pemerintah sebelum memutuskan untuk melakukan revisi APBN tahun ini. "Dan itu belum selesai," kata dia.

Terkait tanggapan pengamat perminyakan yang menyebut apabila ICP telah menyentuh 115 dolar AS per barel (Rp 1,1 juta), harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harus dinaikkan, Agus enggan menanggapinya.  "Saya belum bisa komentar," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement