REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mantan wakil ketua KPK Bibit Samad Riyanto menyatakan, kasus bocornya surat perintah penyidikan (sprindiK) atas nama Anas Urbaningrum sebagai upaya pelemahan KPK dari dalam.
Dia berpatokan, kasus itu banyak yang menyorot dan berupaya ingin masuk ikut campur. “Pelemahan kemungkinan saja. Tergantung komite etik nanti menganalisisnya,” katanya, Rabu (6/3).
Meski begitu, Bibit paham mengapa KPK disorot. Itu lantaran kasus yang ditangani merupakan kasus besar, yaitu Hambalang. Belum lagi, sambungnya, Partai Demokrat sedang mengalami goncangan sehingga publik menantikan penyelesaikan kasus tersebut. “Demokrat ini masalah seksi,” katanya.
Gara-gara dalam sorotan, menurut Bibit, banyak koruptor yang senang dengan kegaduhan yang menimpa lembaga penegak hukum super bodi itu. “Mereka berusaha melemahkan dan memecah KPK dari luar dan dari dalam.”